Pernyataan Emmanuel Macron Tentang Penahanan CEO Telegram

Pernyataan Emmanuel Macron Tentang Penahanan CEO Telegram

Pernyataan Emmanuel Macron, Presiden Prancis menegaskan bahwa ia tidak memiliki pengetahuan sebelumnya dan tidak ikut campur dalam penahanan Pavel Durov, CEO Telegram, yang saat ini sedang berada di bawah penyelidikan otoritas Prancis.

Penahanan Pavel Durov

Pavel Durov, yang dikenal sebagai pendiri dan CEO Telegram, ditahan oleh pihak berwenang Prancis atas dugaan pelanggaran terkait privasi dan keamanan data pengguna. Telegram, yang memiliki jutaan pengguna di seluruh dunia, sering kali menjadi sorotan karena sikapnya yang tegas dalam melindungi privasi pengguna, bahkan menghadapi tekanan dari pemerintah berbagai negara yang ingin mendapatkan akses ke data pengguna.

Penahanan Durov ini menimbulkan reaksi keras dari berbagai kalangan, termasuk para pengguna Telegram yang mendukung kebijakan privasi platform tersebut. Banyak yang melihat langkah ini sebagai upaya untuk menekan kebebasan berekspresi dan privasi digital.

Klarifikasi dari Emmanuel Macron

Prancis adalah negara hukum di mana proses hukum dilakukan secara independen. Saya tidak memiliki informasi sebelumnya tentang tindakan ini, dan pemerintah tidak ikut campur dalam penegakan hukum, ujar Macron.

Macron juga menekankan bahwa penegakan hukum harus dilakukan berdasarkan bukti dan prosedur yang transparan, bukan karena tekanan politik. Ia mengingatkan bahwa setiap orang, termasuk tokoh bisnis besar seperti Durov, harus tunduk pada hukum yang berlaku.

Reaksi dan Dampak

Pernyataan Macron ini diharapkan dapat meredakan spekulasi yang berkembang di publik. Namun, kasus ini tetap menarik perhatian luas karena melibatkan salah satu tokoh teknologi paling terkenal di dunia. Banyak yang mempertanyakan apakah langkah ini akan berdampak pada hubungan antara pemerintah Prancis dan perusahaan teknologi besar lainnya, terutama yang memiliki kebijakan ketat terkait privasi.

Sikap Telegram

Pihak Telegram belum memberikan komentar resmi terkait penahanan Durov. Namun, dalam beberapa pernyataan sebelumnya, perusahaan tersebut selalu menegaskan komitmennya untuk melindungi privasi pengguna dan menolak bekerja sama dengan pemerintah yang meminta akses ke data pribadi tanpa dasar hukum yang jelas. Durov sendiri, sebelum penahanannya, dikenal sebagai pendukung kuat hak digital dan kebebasan berekspresi. Ia kerap berbicara lantang menentang upaya pemerintah untuk mengawasi komunikasi digital secara massal.

Kesimpulan

Penahanan Pavel Durov telah memicu perdebatan sengit tentang privasi digital dan batasan kekuasaan pemerintah dalam menegakkan hukum. Emmanuel Macron, sebagai Presiden Prancis, menegaskan bahwa ia tidak tahu menahu dan tidak ikut campur dalam proses hukum ini, menggarisbawahi independensi sistem peradilan Prancis. Kasus ini akan terus diawasi dengan cermat oleh komunitas internasional, khususnya oleh para pendukung kebebasan digital.

Scroll to Top